Calendar

AYO DUKUNG UGOS

Login Form



Menata Diri Agar Menjadi Lebih Terhormat Print E-mail

SAUDARAKU yang baik, kesempatan hidup kita di dunia ini hanya satu kali. Untuk itu kita harus bersungguh-sungguh menata diri agar menjadi lebih terhormat, dalam pandangan Allah, juga dalam pandangan sesama manusia. Agar kita terhormat dan selalu terjaga harga diri, kita harus menghiasi dengan sikap-sikap terpuji. Untuk itu kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh, sehingga tak ada keraguan bagi siapapun yang bergaul dengan kita.

Usaha menghiasi diri dengan sikap terpuji dimulai dari meredam emosi yang berlebihan. Untuk tidak cepat emosi kita mesti bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain, dan mesti betul-betul rendah hati.

Emosi dan rendah hati ini penting. Karena tanpa sifat-sifat tersebut, terkadang tercuri waktu kita, hanya disebabkan oleh pikiran dan kedongkolan yang berkepanjangan. Bisa habis energi positif kita, hanya karena kita menyikapi kesalahan orang dengan emosional. Kita jadi berburuk sangka, berghibah dengan membeberkan segala keburukan, menambah-nambah cela terhadap orang lain melebihi kenyataannya. Sungguh berdosa perbuatan mengutuk orang lain, lebih-lebih bukan malah menjadi sebuah solusi.

*****

Usahakan semua yang terekam oleh kita, hanya hikmah kejadian yang membuat kita bisa terus belajar. Kita bisa belajar banyak, biasanya justru ketika diri kita atau orang lain tak sengaja berbuat salah. Kita perbaiki kesalahan itu, agar kita tidak terjerumus dalam kekurangan dan kesalahan yang sama. Dari sekarang mulailah berusaha memupuk diri dengan melakukan kebaikan yang pada pandangan kita seperti sesuatu yang kecil. Di antaranya, jangan pernah berbohong sekecil dan sederhana apapun. Lebih baik tampil apa adanya. Jaga lisan dengan tidak menambah-nambah informasi. Sampaikan informasi seakurat mungkin dengan keadaan yang sebenarnya. Jangan pernah memberikan rahasia, amanat, terlebih membeberkan aib orang lain. Setiap kita berbincang dengan orang lain maka pembicaraan kita harus menjadi amanat bagi kita. Jangan pernah mengobral, mengingkari janji. Semua pengorbanan tidak ada artinya dan menjadi sangat kecil dibandingkan dengan harga diri kita. Semua pengorbanan tidak ada artinya dan menjadi sangat kecil dibandingkan dengan harga diri kita.

Hal lain yang tak kalah penting, biasakanlah selalu untuk tepat waktu (dalam berbagai hal). Kalau tidak tepat waktu maka harga diri kita akan jatuh. Jangan pernah terlambat, walaupun sedetik. Nikmatilah hidup terhormat dengan selalu menepati janji dan tepat waktu dengan tulus tanpa mengharapkan pujian. Jangan pernah berbuat licik dan serakah. Percayalah, tidak akan pernah beruntung dengan berbuat dzalim. Pasti akan sangat rugi dan nista, miskin dunia-akhirat. Maka, biasakan bersikap transparan.

Jangan terbiasa menyembunyikan apapun yang tidak layak disembunyikan. Jangan melakukan sesuatu diam-diam padahal orang lain berhak mengetahuinya. Sikap tersebut bisa memancing orang lain berprasangka buruk. Dan yang terakhir, bersikaplah terbuka yaitu dengan jujur mengakui kekurangan. Jangan hidup bersembunyi di balik 'Topeng', Jangan pula alergi terhadap kritik, saran, dan koreksi.

Pada intinya, kita harus senantiasa memperhatikan setiap tindakan yang kita lakukan. Sekali saja orang lain kehilangan kepercayaan kepada kita maka akan sulit dan berat sekali mengembalikan kepercayaan itu. Saudaraku, selamat berjuang! Di mana pun kita, luas dan banyaknya ilmu, harta, kedudukan, gelar, pangkat dan jabatan sama sekali tidak berharga jika penyandangnya tidak menghiasi diri dengan perilaku terpuji. Teruslah gigih membangun dan menjaga kehormatan diri. Kehormatan sebagai seorang muslim yang jujur, terpercaya, sampai mati. Wallahu a'lam.-b.